PMII UNUGIRI berdiri pada 23 agustus 2017. Dimana pada saat itu kampus UNUGIRI masih sangat minim mahasiswa yang ikut PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Mengapa demikian? Dikarenakan pada saat itu kampus UNUGIRI masih baru dan mayoritas mahasiswanya mempunyai persepsi bahwa kuliah itu hanya menjadi syarat untuk menunjang pekerjaan mereka.
Ketika pembentukan komisariat PMII UNUGIRI hanya 5 orang yang telah menyelesaikan pengkaderan formal di PMII. sahabat tersebut adalah M. Lukmanul Hakim, Roy Burhanuddin, Shofa Arif Arofana, Edi Setyanto dan Siti Mutammimah. Empat orang tersebut adalah pelaku sejarah dari berdirinya PMII UNUGIRI. Di awal pembentukannya, PMII UNUGIRI dihadapkan dengan berbagai macam problematika yang mana bisa menghambat proses berdirinya. Namun dengan tekad yang kuat problematika tersebut dapat diselesaikan.
Di periode pertama PK PMII UNUGIRI tongkat kepemimpinan dipegang oleh sahabat Shofa Arif Arofana yang pada saat itu masih komisariat persiapan. Di periodenya gerakan PMII UNUGIRI masih belum begitu terlihat. Mengapa demikian? Karena dibalik kurangnya kader juga kurangnya pengawalan dari pengurus cabang PMII Bojonegoro dan pada saat itu pengurus cabang masih dipimpin oleh sahabat kamal.
Dalam kurun waktu 6 (enam) bulan PMII UNUGIRI masih belum begitu terlihat gerakannya. Dalam waktu itu juga PK PMII UNUGIRI semangatnya mulai berkobar. Ditandai dengan membuat seminar Bahasa Inggris dengan tema "Cara mudah menghafal 16 tenses" .
Sebagai komisariat yang masih baru, komisariat ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kendala dalam menjalankan program kerjanya. Akan tetapi walaupun demikian, prestasi gemilang kepengurusan periode ini adalah mampu memberikan warna lain di kampus serta menstimulus gejala intelektual mahasiswa khususnya anggota-anggotanya sehingga kader PMII menjadi mahasiswa yang berbeda dari mahasiswa lainnya.
Setelah satu tahun periode kepengurusan sahabat shofa arif arofana. Dilaksanakanlah RTK I (Rapat Tahunan Komisariat) pada bulan oktober 2018, yang mana di rapat tersebut juga dijadikan sebagai proses pemilihan ketua komisariat baru. Akhirnya terpilihlah sahabat Roy Burhanuddin sebagai ketua PK PMII UNUGIRI.
Di periode sahabat Roy Burhanuddin, gerakan PMII UNUGIRI semakin masif dengan bukti terbentuknya dua rayon yaitu PR PMII Wahab chasbullah dan PR PMII Hasyim Asy'ari. Dan bukti lainnya adalah semakin banyak mahasiswa UNUGIRI yang berproses di PMII. Itu juga menjadi prestasi tersendiri untuk sahabat PMII UNUGIRI.
Dibalik keberhasilan komisariat yang terbilang sangat muda. Ada sedikit problematika yang sampai saat masih belum bisa terpecahkan yaitu pemeliharaan kader-kader.
Kader-kader Unugiri secara kualitas cukup bersaing dengan komisariat yang lain bahkan dengan dengan organ organ kampus yang lain seperti HMI, PKPT, dan GMNI yang saat ini banyak bermunculan di kabupaten Bojonegoro. dan secara kuantitas PMII UNUGIRI cukup besar dan juga bisa dikatakan sebagai basis terbesar kader PMII. namun seiring berjalannya waktu kader-kader unugiri banyak yang menghilang seakan akan di telan bumi hilang entah kemana. itu semua terjadi karena kurangnya follow up atau pendampingan secara intens pasca MAPABA.
Mengaca dari kepengurusan sebelumnya banyak kader unugiri yang di biarkan begitu saja setelah acara MAPABA itulah yang menyebabkan kader UNUGIRI menghilang. banyak kader-kader unugiri yang mempunyai potensi dan talenta di bidangnya masing-masing, dan mempunyai hobi dan kesenangan yang beragam seperti : suka baca buku, bermain musik, Design grafis, maupun yang lain. Perlahan tapi pasti, berbagai problematika tersebut dapat diselesaikan.
Problem tersebutlah yang menjadikan PMII UNUGIRI untuk membuat gerakannya semakin masif dan juga untuk menjadi pelecut semangat tersendiri bagi sahabat sahabat Pengurus Komisariat PMII UNUGIRI. Dan juga bukan PMII namanya kalau tidak selalu dibenturkan dengan berbagai macam problematika yang menghadang gerakannya. Seperti kata pepatah "Terbentur terbentur terbentuk"
(Baihaqi//red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar